Jumat, 12 November 2010

CINDERAMATA BREBES

B A T I K T U L I S S A L E M
hex3
Salah satu pernik-pernik kekayaan Indonesia yang multi etnis adalah kekayaan hasil karya adiluhung yang bak mozaik sepanjang bumi Nusantara menghampar dari sabang hingga Merauke. Masing-masing memiliki kekhasan bernuansa etnik yang beragam dan tersebar menghiasi bak buliran zamrud berkilau warna-warni sepanjang equator. Sebuah karya adiluhung anak bangsa tempo doeloe yang diwariskan pada generasi sekarang, salah satunya adalah BATIK yang bukan sekedar sebagai hasil kreasi cipta tangan-tangan trampil bernuansa metaphor cita rasa seni maupun symbol-simbol budaya tapi sudah bergeser sebagai jati diri maupun identitas bangsa secara menyeluruh bukan cuma sebagai ikon dimana hasil karya Batik ini lahir, disempurnakan secara teknis maupun non teknis dan diteruskan turun temurun sampai keanak cucu.
Ingat Batik asumsi orang adalah Solo, Yogya dan Pekalongan yang merupakan centranya dan lekat dibenak orang banyak. Namun bila ditelusur lebih jauh karya Batik terdapat juga bukan hanya diketiga tempat mapan tersebut yang nota bene sudah kondang identik dengan brand-nya Batik.
Satu lagi tempat penghasil karya Batik yang luput dari pengetahuan masyarakat luas yaitu Salem dengan BATIK TULISNYA.
Salem merupakan sebuah kota Kecamatan dipedalaman Kabupaten Brebes. Secara geografis Salem bukanlah daerah strategis dan lalu lintas ramai sehingga kurang dikenal masyarakat secara luas. Salem hanyalah mata rantai ibu kota Kabupaten secara administrative dan kurang diperhitungkan ditengah arus perkembangan pesat daerah-daerah lainnya.
Bermula dari sepasang suami istri seniman Batik, bapak Soetarso dan ibu Sartoemi, pada tahun 1943 mulai merintis pembuatan Batik Tulis secara kecil-kecilan dan amat terbatas. Tapi berkat dedikasi dan konsistensi suami istri Batik Tulis Salem masih bertahan hingga sekarang ini, dilanjutkan oleh salah seorang cucunya, ibu Hj. Suratmi.
Batik Tulis Salem pertama pembikinannya bercorak Glathik Emas dan Soga Berlian. Tapi dalam perkembangannya makin variatif dengan motif KANGKUNGnya yang sekarang mulai dikenal dan diminati masyarakat luas bahkan hingga manca negara. Sudah beberapa kali Batik Tulis Salem turut berpartisipasi dalam ajang exibisi tingkat Nasional dan mendapatkan sambutan masyarakat luas baik dalam maupun negri dan beberapa waktu lalu khusus diundang dalam ajang pameran bergengsi di Jakarta mewakili JaTeng.
Melihat kenyataan dan perkembangan ini masyarakat luas mengenal lagi centra Batik baru yang sebenarnya sudah lama ada tersimpan dalam gudang khasanah perBatikan Nusantara dengan citarasa spesifik local tapi bisa diapresiasi masyarakat lebih luas lagi bukan hanya masyarakat setempat yang menghasilkan karya tersebut. Bahkan Batik sekarang sudah menjadi identitas Nasional.
Salem, sebuah ibu kota Kecamatan terpencil yang kurang dikenal dengan Batik Tulisnya kini berani memunculkan dirinya untuk tampil sejajar dengan daerah-daerah lainnya yang sudah terlebih dulu melenggang maju ketengah arena gelanggang baik ditingkat regional maupun internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar